Membicarakan Ekonomi Perkotaan dan penggunaan lahan tentu tak lepas dari bahasan aglomerasi ekonomi. Kerumunan kegiatan membentuk ekonomi perkotaan dan wajah penggunaan lahan perkotaan.
Menyangkut aglomerasi ekonomi definisi Edgar M Hoover, sebagaimana dikutip Isard*, sebagai berikut:
"Large-scale economies within a firm, consequent upon the enlargement of the firm's scale of production at one point. Localization economies for all firms in a single industry at a single location, consequent upon the enlargement of the total output of that industry at that location. Urbanization economies for all firms in all industries at a single location, consequent upon the enlargement of the total economic size (population, income, output, or wealth) of that location, for all industries taken together."
Large-scale economies, sudah umum dikenal bahwa besarnya ukuran bisnis akan menurunkan biaya per unit produk. Ini yang menyebabkan perusahaan kecil kalah dengan yang besar, kecuali kalau punya keunikan.
Localization economies, kalau perusahaan sejenis di lokasi yang sama bisa berkolaborasi dalam mengundang konsumen, mendapatkan pasokan dan menggunakan sarana/prasarana besama. Secara agregat akan meningkatkan keuntungan, tapi tentu tergantung pola hubungan antar firma. Kalau kompetisinya saling mematikan, meskipun secara agregat keuntungan aglomerasi meningkat, akan ada firma yang kalah dan mati. Ini yang terjadi pada kasus aglomerasi beberapa pusat perbelanjaan di pintu tol Bekasi Barat.
Urbanization economies. Ini yang diharapkan. Agar aglomerasi menghasilkan tidak saja keuntungan bersama dalam memanfaatkan sumber daya, supplies, infrastructures, tapi juga kerja sama, hubungan input/output antar firma yang ada. Termasuk memecahkan masalah (energi, air bersih, air limbah) bersama. Ini yang terjadi pada kasus kota mandiri Jababeka. Ekonomi kota mewarnai rona tanah perkotaan. (Risfan Munir)
(*Walter Isard, "Location and Space-Economy", a General Theory Relating to Industrial Location, Market Areas, Land Use, Trade and Urban Structure, MIT Press, 1956). Page 172.
Systems Thinking - Pola-1: LIMITS to GROWTH, Perubahan pada Wilayah/Kota
2 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar